photo cls5_2.jpg  photo frd.jpg  photo ABE1.jpg

Perawatan Anakan Murai Batu

Perawatan Anakan Murai Batu - Merupakan proses yang sangat menentukan dalam proses penangkaran murai batu. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan dalam proses pemeliharaan anakan
murai batu  ketika baru menetas. Anakan murai batu bisa dibiarkan diasuh oleh induknya sampai bisa mandiri atau juga bisa di ambil untuk diloloh oleh penangkar. Untuk meloloh anakan murai batu tentunya membutuhkan waktu yang cukup dan membutuhkan kesabaran untuk meloloh anakan tersebut. Untuk pengambilan anakan murai batu yang akan diloloh penangkar, bisa dilakukan kapan saja tergantung dari keinginan penangkar. Berikut waktu yang bisa dilakukan pengambilan anakan murai batu serta resiko dan keuntungan yang akan diperolah:

  1. Anakan diambil umur 1 - 6 hari. Kemungkinan mati sangat besar karena pada umur 1 - 7 hari merupakan masa kritis untuk anakan murai batu. Induk bisa bertelur lagi sehingga produktivitas tinggi.
  2. Anakan diambil umur 7 - 10 hari. Kemungkinan mati kecil karena sudah melewati masa kritis. Induk bisa bertelur lagi sehingga produktivitasnya agak tinggi.
  3. Anakan diambil umur 11 - 25 hari. Kemungkinan mati sangat besar karena mata anakan murai batu sudah terbuka dan sudah pernah melihat induknya ketika melolohnya, hal ini berakibat anakan murai batu akan sulit menerima makanan yang diberikan oleh penangkar. Prodoktifitas induknya sedang.
  4. Anakan dibiarkan diloloh oleh induknya. Anakan kemungkinan untuk mati lebih kecil, tetapi induknya belum bisa bertelur lagi sebelum anaknya bisa mandiri, sehingga produktivitasnya kurang.
Pemberian pakan untuk anakan murai batu yang dilakukan oleh penangkar harus dilakukan setiap 2 jam sekali. Pakan yang bisa diberikan untuk meloloh anakan murai batu harus disesuaikan dengan umur dari anakan murai batu tersebut:
  • Umur 1 - 7 hari : full kroto
  • Umur 8 - 14 hari : kroto dicampur voer 
  • Umur 15 - 30 hari ; kroto dicampur voer dan juga diberi jangkrik
Setelah kurang lebih umur satu bulan anakan murai batu sudah bisa mandiri dan harus sudah dipisahkan dengan saudaranya untuk ditempatkan dikandang sendiri untuk menghindari pertarungan, karena burung murai batu memiliki sifat petarung yang sangat besar.